Sabtu, 26 Maret 2016
Kamis, 03 Maret 2016
NOVEL
NOVEL
Pagi itu sangat
cerah, udara dan embun pagi yang sejuk. Hari itu adalah hari senin, aku harus
berangkat sekolah setelah seharian penuh aku berlibur. Aku anak SMP Tunas
Bangsa, aku belajar di sana. Sekarang aku sudah kelas 3 SMP, yang sudah 3 tahun
juga merasakan manis pahit kehidupan di sekolahku itu. Namun aku punya seorang
sahabat namanya Riko, dia baik dan selalu ada disisiku saat suka maupun duka.
Saat aku terluka dia juga merasakan apa yang aku rasakan, saat aku bahagia dia
juga merasakan kebahagiaanku. Begitu juga aku dengannya aku selalu merasakan
apa yang dia rasakan, seakan kita punya kontak batin, sehingga kita bisa saling
mengerti.
Seperti
biasa, setiap hari senin sebelum pelajaran di mulai selalu diadakan upacara
bendera. Ada anak yang rame, ada juga anak yang melaksanakannya dengan khidmat.
Aku percaya juga kalau sebenarnya upacara itu enggak lama dan juga enggak
terlalu sulit cuma tinggal mengikuti jalan acaranya aja, tapi entah rasanya
sulit bagiku untuk fokus mengikuti upacara bendera dengan khidmat. Selalu saja
aku bercanda dengan teman yang sekongkol denganku untuk ikut-ikutan usil saat
upacara bendera di mulai. Namun aku harus ada disamping temanku yang suka
sekali menasehatiku, seakan dia adalah Guru BK ku di sekolahan. Aku selalu di
suruh khidmat saat upacara, berdiri tegak, kalau hormat harus dengan benar, dan
setiap kali aku sudah bisa melakukannya dengan benar dia selalu mengatakan “
Anak Pintar ”, seakan dia adalah pelatih tontiku secara mendadak. Kadang aku
bersyukur kalau nggak ada dia, tapi kadang aku juga nyadar kalau nggak ada dia
aku selalu bertindak dengan tidak benar atau ke jalan yang sesat. Aku memang
anak yang usil, bandel, ribut, bawel lagi. Tapi gini-gini aku juga pinter lho,
aku itu tipe orang yang tahu kapan serius dan kapan bisa bercanda tawa, tapi
kadang kalau bosen sering aku tidur di kelas sehingga aku sering di marahi ibu
guru, meskipun ibu guru juga tahu kalau aku masih tetep mendengarkan pelajaran
yang sedang di ajarkan.
Teeeeeet.........
teeeeeeeet...... teeeeeet..........
Bunyi
bel pulang sekolah sudah berbunyi. Seperti biasa murid-murid di kelas yang
sedang melaksanakan KBM keburu-buru pingin pulang dan konsentrasinya pun jadi
berbaur untuk segera pulang sekolah, dan gurunya seakan dilupakan tanpa
perhatian sedikit pun, seperti berbicara kepada orang yang sedang tertidur. , ....
CERITA " HANTU ITU ADA "
Malam minggu adalah
malam yang santai, karena hari esoknya libur sekolah. Biasanya aku
menggunakannya untuk bersantai di rumah saja, seperti menonton tv sampai larut
malam, atau bermain bersama kakakku. Hari itu aku bersama kakakku memutuskan
untuk mengisinya dengan menonton film horor sambil menikmati makanan camilan
sebagai pendampingnya. Dan malam itu aku menonton film yang entah apa judulnya.
Dalam film horor itu
menceritakan ada seorang nenek yang sangat menyeramkan, dia memakai tongkat dan
berjalan terbungkuk-bungkuk dengan berlumuran darah, hiiiii..... pokoknya ngeri
deh, dan neneknya itu suka menculik anak kecil, katanya anak itu akan dijadikan
tumbal. Habis nonton film itu aku jadi merinding dan kebayang-bayang hal-hal
yang aneh-aneh tentang hantu di dunia nyata. Apalagi kakakku yang suka ganggu
dan membumbui otakku dengan hal-hal yang berbau horor hingga aku merasa di
dunia yang penuh dengan misteri hantu.
Pukul sepuluh malam , aku berniat untuk segera
tidur. Dengan pertanyaan yang masih mengambang dan belum ada jawaban yang bisa
menjawab pertanyaanku itu.
“ Huh.. apa hantu itu ada di dunia nyata ya?”
pertanyaan yang masih membayangi fikiranku dan membuatku merasa tidak tenang.
“ Apa kakakku benar bahwa hantu itu memang ada
di dunia ini, dan bisa saja seorang nenek datang dalam tidurku untuk membawaku
pergi dan menjadikan aku tumbal,” kata dalam batinku yang masih merasa tidak
tenang.
Keluargaku belum juga tidur, namun aku sudah
tidur terlelap setelah otakku dipenuhi hal mistis yang membuatku kelelahan.
Tiba-tiba suasana menjadi hitam pekat, dan
muncullah sepercik cahaya yang akhirnya meluas tapi tetap gelap karena saat itu
adalah malam hari. Aku seakan menghilang di suatu tempat dan menuju ke dunia
yang aneh, saat itu aku seakan jatuh dan badanku seperti terhempas ke satu arah
hingga mataku mencoba mengamati sekelilingku. Ada banyak pepohonan, gelap, dan
menyeramkan. Hingga pendengaran seakan berfungsi kembali dan mendengar seperti
bunyi kereta api.
“Hah... aku ada di atas kereta api?” kataku
yang masih kebingungan.
Aku mulai ketakutan, namun masih terus mencari
tahu keadaan di sekelilingku. Belum sempat melihat sepenuhnya, tiba-tiba saat
aku menengok kebelakang terlihat sesosok orang yang berjalan tergopoh-gopoh
sambil membawa tongkat dan berjalan menujuku. Sambil mengucap “cucuku...” .
“ Seperti dalam film itu, hah... hantu
nenek-nenek itu. Apa aku akan dijadikan tumbal ya? ” kataku yang merasa sangat
ketakutan hingga aku berlari menjauhi nenek itu.
Tiba-tiba aku terpeleset dan jatuh dari atas
kereta api. Dan aku merasa petualanganku sudah habis.
Anehnya aku kembali muncul seperti terbang dan
terjatuh di sebuah cahaya putih.
“ Apa aku ada di surga ya ?” kataku dalam
batin. Namun tiba-tiba cahaya itu kembali membawaku dalam kegelapan, namun keremangan
sinar bulan purnama menyinariku. Aku jatuh di sebuah jalan raya dan entah
mengapa karena aku merasa ketakutan akan bertemu nenek itu lagi, akhirnya aku
berlari tak tahu arah, dan entah mengapa aku bisa berlari masuk ke dalam hutan,
seperti ada yang menuntunku.
Setelah aku berlari menuju hutan yang gelap
hingga sebuah cahaya terlihat dan aku menghampirinya hingga tampak jelas sebuah
rumah tua dengan sebuah sumur di depannya. Tempat apa ini, aku merinding,
keringat dingin mulai terasa di sekujur tubuhku. Tiba-tiba aku lagi-lagi
dikagetkan dengan adanya nenek tua yang berjalan dari hutan menuju kerumah tua
itu. Aku langsung bersembunyi di belakang sumur yang diselimuti banyak lumut,
hingga diperkirakan bahwa sumur itu sudah sangat tua. Aku mengendap-endap di
belakang sumur sambil melihat nenek itu. Namun sayang aku melihat banyak sekali
set-set yang keluar dari sumur hingga aku menjauhi sumur itu. Dan akhirnya
keberadaanku diketahui oleh nenek itu, sehingga tampak sekali wajah nenek itu
yang keriput, rambut putih dan awut-awutan, berjalan terbungkuk-bungkuk sambil
memakai tongkat, dengan baju yang lusuh, dan berlumuran darah juga set-set yang
berkeliaran di tubuhnya. Dan secara tiba-tiba nenek itu menghilang entah
kemana. Aku mencoba bernafas lega, tapi terus mencari keberadaan nenek
tersebut. Nafasku seakan terhenti beberapa saat, seluruh tubuhku dingin seperti
es dan terasa sangat kaku untuk digerakkan.
“ Hantu....” teriakku kaget karena ternyata
nenek itu ada di belakangku tanpa ku sadari. Sambil berjalan mundur dan terus
memperhatikkan nenek yang terus mendekatiku. Karena sangat gugup dan tak
memperhatikan jalanku, hingga aku tak mengetahui sumur tua yang ada di
belakangku, aku tersentak kaget dan akhirnya aku tercebur ke dalam sumur tua
itu. Entah mengapa sumur itu tidak ada airnya.
Brukkk......
“ Auw....” teriakku yang kesakitan.
Saatku sadar aku melihat sesosok orang yang
berambut awut-awutan, melihatku dan menghampiriku. Aku pun menjauh sambil
berkata : “ Hantu...” .
Namun ternyata itu ibuku yang terbangun dari
tidurnya karena kaget mendengar suara dari kamarku, dan ternyata aku habis
mimpi yang amat menyeramkan, membingungkan, dan aneh sekali. Dan akhir cerita
aku terjatuh dari kasur.
“ Oh Ya Tuhan, Nonton film horor sampai ke bawa
mimpi”.
Langganan:
Postingan (Atom)