Kamis, 03 Maret 2016

NOVEL



NOVEL


Pagi itu sangat cerah, udara dan embun pagi yang sejuk. Hari itu adalah hari senin, aku harus berangkat sekolah setelah seharian penuh aku berlibur. Aku anak SMP Tunas Bangsa, aku belajar di sana. Sekarang aku sudah kelas 3 SMP, yang sudah 3 tahun juga merasakan manis pahit kehidupan di sekolahku itu. Namun aku punya seorang sahabat namanya Riko, dia baik dan selalu ada disisiku saat suka maupun duka. Saat aku terluka dia juga merasakan apa yang aku rasakan, saat aku bahagia dia juga merasakan kebahagiaanku. Begitu juga aku dengannya aku selalu merasakan apa yang dia rasakan, seakan kita punya kontak batin, sehingga kita bisa saling mengerti.
                Seperti biasa, setiap hari senin sebelum pelajaran di mulai selalu diadakan upacara bendera. Ada anak yang rame, ada juga anak yang melaksanakannya dengan khidmat. Aku percaya juga kalau sebenarnya upacara itu enggak lama dan juga enggak terlalu sulit cuma tinggal mengikuti jalan acaranya aja, tapi entah rasanya sulit bagiku untuk fokus mengikuti upacara bendera dengan khidmat. Selalu saja aku bercanda dengan teman yang sekongkol denganku untuk ikut-ikutan usil saat upacara bendera di mulai. Namun aku harus ada disamping temanku yang suka sekali menasehatiku, seakan dia adalah Guru BK ku di sekolahan. Aku selalu di suruh khidmat saat upacara, berdiri tegak, kalau hormat harus dengan benar, dan setiap kali aku sudah bisa melakukannya dengan benar dia selalu mengatakan “ Anak Pintar ”, seakan dia adalah pelatih tontiku secara mendadak. Kadang aku bersyukur kalau nggak ada dia, tapi kadang aku juga nyadar kalau nggak ada dia aku selalu bertindak dengan tidak benar atau ke jalan yang sesat. Aku memang anak yang usil, bandel, ribut, bawel lagi. Tapi gini-gini aku juga pinter lho, aku itu tipe orang yang tahu kapan serius dan kapan bisa bercanda tawa, tapi kadang kalau bosen sering aku tidur di kelas sehingga aku sering di marahi ibu guru, meskipun ibu guru juga tahu kalau aku masih tetep mendengarkan pelajaran yang sedang di ajarkan.
                Teeeeeet......... teeeeeeeet...... teeeeeet..........
                Bunyi bel pulang sekolah sudah berbunyi. Seperti biasa murid-murid di kelas yang sedang melaksanakan KBM keburu-buru pingin pulang dan konsentrasinya pun jadi berbaur untuk segera pulang sekolah, dan gurunya seakan dilupakan tanpa perhatian sedikit pun, seperti berbicara kepada orang yang sedang tertidur.  , ....

CERITA " HANTU ITU ADA "




HANTU ITU ADA ?

Malam minggu adalah malam yang santai, karena hari esoknya libur sekolah. Biasanya aku menggunakannya untuk bersantai di rumah saja, seperti menonton tv sampai larut malam, atau bermain bersama kakakku. Hari itu aku bersama kakakku memutuskan untuk mengisinya dengan menonton film horor sambil menikmati makanan camilan sebagai pendampingnya. Dan malam itu aku menonton film yang entah apa judulnya.
Dalam film horor itu menceritakan ada seorang nenek yang sangat menyeramkan, dia memakai tongkat dan berjalan terbungkuk-bungkuk dengan berlumuran darah, hiiiii..... pokoknya ngeri deh, dan neneknya itu suka menculik anak kecil, katanya anak itu akan dijadikan tumbal. Habis nonton film itu aku jadi merinding dan kebayang-bayang hal-hal yang aneh-aneh tentang hantu di dunia nyata. Apalagi kakakku yang suka ganggu dan membumbui otakku dengan hal-hal yang berbau horor hingga aku merasa di dunia yang penuh dengan misteri hantu.
Pukul sepuluh malam , aku berniat untuk segera tidur. Dengan pertanyaan yang masih mengambang dan belum ada jawaban yang bisa menjawab pertanyaanku itu.
“ Huh.. apa hantu itu ada di dunia nyata ya?” pertanyaan yang masih membayangi fikiranku dan membuatku merasa tidak tenang.
“ Apa kakakku benar bahwa hantu itu memang ada di dunia ini, dan bisa saja seorang nenek datang dalam tidurku untuk membawaku pergi dan menjadikan aku tumbal,” kata dalam batinku yang masih merasa tidak tenang.
Keluargaku belum juga tidur, namun aku sudah tidur terlelap setelah otakku dipenuhi hal mistis yang membuatku kelelahan.
Tiba-tiba suasana menjadi hitam pekat, dan muncullah sepercik cahaya yang akhirnya meluas tapi tetap gelap karena saat itu adalah malam hari. Aku seakan menghilang di suatu tempat dan menuju ke dunia yang aneh, saat itu aku seakan jatuh dan badanku seperti terhempas ke satu arah hingga mataku mencoba mengamati sekelilingku. Ada banyak pepohonan, gelap, dan menyeramkan. Hingga pendengaran seakan berfungsi kembali dan mendengar seperti bunyi kereta api.
“Hah... aku ada di atas kereta api?” kataku yang masih kebingungan.
Aku mulai ketakutan, namun masih terus mencari tahu keadaan di sekelilingku. Belum sempat melihat sepenuhnya, tiba-tiba saat aku menengok kebelakang terlihat sesosok orang yang berjalan tergopoh-gopoh sambil membawa tongkat dan berjalan menujuku. Sambil mengucap “cucuku...” .
“ Seperti dalam film itu, hah... hantu nenek-nenek itu. Apa aku akan dijadikan tumbal ya? ” kataku yang merasa sangat ketakutan hingga aku berlari menjauhi nenek itu.
Tiba-tiba aku terpeleset dan jatuh dari atas kereta api. Dan aku merasa petualanganku sudah habis.
Anehnya aku kembali muncul seperti terbang dan terjatuh di sebuah cahaya putih.
“ Apa aku ada di surga ya ?” kataku dalam batin. Namun tiba-tiba cahaya itu kembali membawaku dalam kegelapan, namun keremangan sinar bulan purnama menyinariku. Aku jatuh di sebuah jalan raya dan entah mengapa karena aku merasa ketakutan akan bertemu nenek itu lagi, akhirnya aku berlari tak tahu arah, dan entah mengapa aku bisa berlari masuk ke dalam hutan, seperti ada yang menuntunku.
Setelah aku berlari menuju hutan yang gelap hingga sebuah cahaya terlihat dan aku menghampirinya hingga tampak jelas sebuah rumah tua dengan sebuah sumur di depannya. Tempat apa ini, aku merinding, keringat dingin mulai terasa di sekujur tubuhku. Tiba-tiba aku lagi-lagi dikagetkan dengan adanya nenek tua yang berjalan dari hutan menuju kerumah tua itu. Aku langsung bersembunyi di belakang sumur yang diselimuti banyak lumut, hingga diperkirakan bahwa sumur itu sudah sangat tua. Aku mengendap-endap di belakang sumur sambil melihat nenek itu. Namun sayang aku melihat banyak sekali set-set yang keluar dari sumur hingga aku menjauhi sumur itu. Dan akhirnya keberadaanku diketahui oleh nenek itu, sehingga tampak sekali wajah nenek itu yang keriput, rambut putih dan awut-awutan, berjalan terbungkuk-bungkuk sambil memakai tongkat, dengan baju yang lusuh, dan berlumuran darah juga set-set yang berkeliaran di tubuhnya. Dan secara tiba-tiba nenek itu menghilang entah kemana. Aku mencoba bernafas lega, tapi terus mencari keberadaan nenek tersebut. Nafasku seakan terhenti beberapa saat, seluruh tubuhku dingin seperti es dan terasa sangat kaku untuk digerakkan.
“ Hantu....” teriakku kaget karena ternyata nenek itu ada di belakangku tanpa ku sadari. Sambil berjalan mundur dan terus memperhatikkan nenek yang terus mendekatiku. Karena sangat gugup dan tak memperhatikan jalanku, hingga aku tak mengetahui sumur tua yang ada di belakangku, aku tersentak kaget dan akhirnya aku tercebur ke dalam sumur tua itu. Entah mengapa sumur itu tidak ada airnya.
Brukkk......
“ Auw....” teriakku yang kesakitan.
Saatku sadar aku melihat sesosok orang yang berambut awut-awutan, melihatku dan menghampiriku. Aku pun menjauh sambil berkata : “ Hantu...” .
Namun ternyata itu ibuku yang terbangun dari tidurnya karena kaget mendengar suara dari kamarku, dan ternyata aku habis mimpi yang amat menyeramkan, membingungkan, dan aneh sekali. Dan akhir cerita aku terjatuh dari kasur.
“ Oh Ya Tuhan, Nonton film horor sampai ke bawa mimpi”.