Malam minggu adalah
malam yang santai, karena hari esoknya libur sekolah. Biasanya aku
menggunakannya untuk bersantai di rumah saja, seperti menonton tv sampai larut
malam, atau bermain bersama kakakku. Hari itu aku bersama kakakku memutuskan
untuk mengisinya dengan menonton film horor sambil menikmati makanan camilan
sebagai pendampingnya. Dan malam itu aku menonton film yang entah apa judulnya.
Dalam film horor itu
menceritakan ada seorang nenek yang sangat menyeramkan, dia memakai tongkat dan
berjalan terbungkuk-bungkuk dengan berlumuran darah, hiiiii..... pokoknya ngeri
deh, dan neneknya itu suka menculik anak kecil, katanya anak itu akan dijadikan
tumbal. Habis nonton film itu aku jadi merinding dan kebayang-bayang hal-hal
yang aneh-aneh tentang hantu di dunia nyata. Apalagi kakakku yang suka ganggu
dan membumbui otakku dengan hal-hal yang berbau horor hingga aku merasa di
dunia yang penuh dengan misteri hantu.
Pukul sepuluh malam , aku berniat untuk segera
tidur. Dengan pertanyaan yang masih mengambang dan belum ada jawaban yang bisa
menjawab pertanyaanku itu.
“ Huh.. apa hantu itu ada di dunia nyata ya?”
pertanyaan yang masih membayangi fikiranku dan membuatku merasa tidak tenang.
“ Apa kakakku benar bahwa hantu itu memang ada
di dunia ini, dan bisa saja seorang nenek datang dalam tidurku untuk membawaku
pergi dan menjadikan aku tumbal,” kata dalam batinku yang masih merasa tidak
tenang.
Keluargaku belum juga tidur, namun aku sudah
tidur terlelap setelah otakku dipenuhi hal mistis yang membuatku kelelahan.
Tiba-tiba suasana menjadi hitam pekat, dan
muncullah sepercik cahaya yang akhirnya meluas tapi tetap gelap karena saat itu
adalah malam hari. Aku seakan menghilang di suatu tempat dan menuju ke dunia
yang aneh, saat itu aku seakan jatuh dan badanku seperti terhempas ke satu arah
hingga mataku mencoba mengamati sekelilingku. Ada banyak pepohonan, gelap, dan
menyeramkan. Hingga pendengaran seakan berfungsi kembali dan mendengar seperti
bunyi kereta api.
“Hah... aku ada di atas kereta api?” kataku
yang masih kebingungan.
Aku mulai ketakutan, namun masih terus mencari
tahu keadaan di sekelilingku. Belum sempat melihat sepenuhnya, tiba-tiba saat
aku menengok kebelakang terlihat sesosok orang yang berjalan tergopoh-gopoh
sambil membawa tongkat dan berjalan menujuku. Sambil mengucap “cucuku...” .
“ Seperti dalam film itu, hah... hantu
nenek-nenek itu. Apa aku akan dijadikan tumbal ya? ” kataku yang merasa sangat
ketakutan hingga aku berlari menjauhi nenek itu.
Tiba-tiba aku terpeleset dan jatuh dari atas
kereta api. Dan aku merasa petualanganku sudah habis.
Anehnya aku kembali muncul seperti terbang dan
terjatuh di sebuah cahaya putih.
“ Apa aku ada di surga ya ?” kataku dalam
batin. Namun tiba-tiba cahaya itu kembali membawaku dalam kegelapan, namun keremangan
sinar bulan purnama menyinariku. Aku jatuh di sebuah jalan raya dan entah
mengapa karena aku merasa ketakutan akan bertemu nenek itu lagi, akhirnya aku
berlari tak tahu arah, dan entah mengapa aku bisa berlari masuk ke dalam hutan,
seperti ada yang menuntunku.
Setelah aku berlari menuju hutan yang gelap
hingga sebuah cahaya terlihat dan aku menghampirinya hingga tampak jelas sebuah
rumah tua dengan sebuah sumur di depannya. Tempat apa ini, aku merinding,
keringat dingin mulai terasa di sekujur tubuhku. Tiba-tiba aku lagi-lagi
dikagetkan dengan adanya nenek tua yang berjalan dari hutan menuju kerumah tua
itu. Aku langsung bersembunyi di belakang sumur yang diselimuti banyak lumut,
hingga diperkirakan bahwa sumur itu sudah sangat tua. Aku mengendap-endap di
belakang sumur sambil melihat nenek itu. Namun sayang aku melihat banyak sekali
set-set yang keluar dari sumur hingga aku menjauhi sumur itu. Dan akhirnya
keberadaanku diketahui oleh nenek itu, sehingga tampak sekali wajah nenek itu
yang keriput, rambut putih dan awut-awutan, berjalan terbungkuk-bungkuk sambil
memakai tongkat, dengan baju yang lusuh, dan berlumuran darah juga set-set yang
berkeliaran di tubuhnya. Dan secara tiba-tiba nenek itu menghilang entah
kemana. Aku mencoba bernafas lega, tapi terus mencari keberadaan nenek
tersebut. Nafasku seakan terhenti beberapa saat, seluruh tubuhku dingin seperti
es dan terasa sangat kaku untuk digerakkan.
“ Hantu....” teriakku kaget karena ternyata
nenek itu ada di belakangku tanpa ku sadari. Sambil berjalan mundur dan terus
memperhatikkan nenek yang terus mendekatiku. Karena sangat gugup dan tak
memperhatikan jalanku, hingga aku tak mengetahui sumur tua yang ada di
belakangku, aku tersentak kaget dan akhirnya aku tercebur ke dalam sumur tua
itu. Entah mengapa sumur itu tidak ada airnya.
Brukkk......
“ Auw....” teriakku yang kesakitan.
Saatku sadar aku melihat sesosok orang yang
berambut awut-awutan, melihatku dan menghampiriku. Aku pun menjauh sambil
berkata : “ Hantu...” .
Namun ternyata itu ibuku yang terbangun dari
tidurnya karena kaget mendengar suara dari kamarku, dan ternyata aku habis
mimpi yang amat menyeramkan, membingungkan, dan aneh sekali. Dan akhir cerita
aku terjatuh dari kasur.
“ Oh Ya Tuhan, Nonton film horor sampai ke bawa
mimpi”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar