NOVEL
Pagi itu sangat
cerah, udara dan embun pagi yang sejuk. Hari itu adalah hari senin, aku harus
berangkat sekolah setelah seharian penuh aku berlibur. Aku anak SMP Tunas
Bangsa, aku belajar di sana. Sekarang aku sudah kelas 3 SMP, yang sudah 3 tahun
juga merasakan manis pahit kehidupan di sekolahku itu. Namun aku punya seorang
sahabat namanya Riko, dia baik dan selalu ada disisiku saat suka maupun duka.
Saat aku terluka dia juga merasakan apa yang aku rasakan, saat aku bahagia dia
juga merasakan kebahagiaanku. Begitu juga aku dengannya aku selalu merasakan
apa yang dia rasakan, seakan kita punya kontak batin, sehingga kita bisa saling
mengerti.
Seperti
biasa, setiap hari senin sebelum pelajaran di mulai selalu diadakan upacara
bendera. Ada anak yang rame, ada juga anak yang melaksanakannya dengan khidmat.
Aku percaya juga kalau sebenarnya upacara itu enggak lama dan juga enggak
terlalu sulit cuma tinggal mengikuti jalan acaranya aja, tapi entah rasanya
sulit bagiku untuk fokus mengikuti upacara bendera dengan khidmat. Selalu saja
aku bercanda dengan teman yang sekongkol denganku untuk ikut-ikutan usil saat
upacara bendera di mulai. Namun aku harus ada disamping temanku yang suka
sekali menasehatiku, seakan dia adalah Guru BK ku di sekolahan. Aku selalu di
suruh khidmat saat upacara, berdiri tegak, kalau hormat harus dengan benar, dan
setiap kali aku sudah bisa melakukannya dengan benar dia selalu mengatakan “
Anak Pintar ”, seakan dia adalah pelatih tontiku secara mendadak. Kadang aku
bersyukur kalau nggak ada dia, tapi kadang aku juga nyadar kalau nggak ada dia
aku selalu bertindak dengan tidak benar atau ke jalan yang sesat. Aku memang
anak yang usil, bandel, ribut, bawel lagi. Tapi gini-gini aku juga pinter lho,
aku itu tipe orang yang tahu kapan serius dan kapan bisa bercanda tawa, tapi
kadang kalau bosen sering aku tidur di kelas sehingga aku sering di marahi ibu
guru, meskipun ibu guru juga tahu kalau aku masih tetep mendengarkan pelajaran
yang sedang di ajarkan.
Teeeeeet.........
teeeeeeeet...... teeeeeet..........
Bunyi
bel pulang sekolah sudah berbunyi. Seperti biasa murid-murid di kelas yang
sedang melaksanakan KBM keburu-buru pingin pulang dan konsentrasinya pun jadi
berbaur untuk segera pulang sekolah, dan gurunya seakan dilupakan tanpa
perhatian sedikit pun, seperti berbicara kepada orang yang sedang tertidur. , ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar